Menu

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 12 Oktober 2013

Laporan Akhir LabSI pembahasan tentang Departemen Perindustrian Republik Indonesia


Gedung Kantor Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.





Alamat:
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52-53
Jakarta 12950
Telepon:
021-525 6548, 021-522 9592
E-mail:
pusdatin@kemenperin.go.id
Website:
www.kemenperin.go.id

Deskripsi singkat tentang Departemen Perindustrian Indonesia.


Sejak terbentuknya Kabinet Republik Indonesia I dengan sistem presidensiil tanggal 19 Agustus 1945, maka wewenang dan tanggung jawab sektor industri dan perdagangan berada di bawah Kementerian Kemakmuran yang dipimpin oleh Ir. Soerachman Tjokroadisoerjo hingga berakhirnya tugas kabinet ini tanggal 14 November 1945.


Kabinet-kabinet yang berperan dalam perkembangan perindustrian di negara Republik Indonesia ini, diantaranya:



  • Kabinet Sjahrir I
  • Kabinet Sjahrir II
  • Kabinet Sjahrir III
  • Kabinet Amir Sjarifoedin
  • Kabinet Sjarifoedin II
  • Kabinet Hatta I
  • Kabinet Hatta II
  • Kabinet RIS
  • Kabinet Halim (RI Yogyakarta)
  • Kabinet Natsir
  • Kabinet Wilopo
  • Kabinet Ali Sastroamidjojo II
  • Kabinet Boerhanuddin Harahap
  • Kabinet Karya
  • Kabinet Kerja
  • Kabinet Kerja II
Lalu kabinet-kabinet besar seperti Kabinet Dwikora, Kabinet Pembangunan, Kabinet Gotong Royong, dan hingga saat ini yaitu Kabinet Indonesia Bersatu.


VISI dan MISI

VISI
Visi Pembangunan Industri Nasional Jangka Panjang (2025) adalah Membawa Indonesia pada tahun 2025 untuk menjadi Negara Industri Tangguh Dunia yang bercirikan :
  1. Industri kelas dunia;
  2. PDB sektor Industri yang seimbang antara Pulau Jawa dan Luar Jawa;
  3. Teknologi menjadi ujung tombak pengembangan produk dan penciptaan pasar.
Untuk menuju Visi tersebut, dirumuskan Visi tahun 2020 yakni Tercapainya Negara Industri Maju Barusesuai dengan Deklarasi Bogor tahun 1995 antar para kepala Negara APEC. Sebagai Negara Industri Maju Baru, Indonesia harus mampu memenuhi beberapa kriteria dasar antara lain:
  1. Kemampuan tinggi untuk bersaing dengan Negara industri lainnya;
  2. Peranan dan kontribusi sektor industri tinggi bagi perekonomian nasional;
  3. Kemampuan seimbang antara Industri Kecil Menengah dengan Industri Besar;
  4. Struktur industri yang kuat (pohon industri dalam dan lengkap, hulu dan hilir kuat, keterkaitan antar skala usaha industri kuat);
  5. Jasa industri yang tangguh.
Berdasarkan Visi tahun 2020, kemampuan Industri Nasional diharapkan mendapat pengakuan dunia internasional, dan mampu menjadi basis kekuatan ekonomi modern secara struktural, sekaligus wahana tumbuh-suburnya ekonomi yang berciri kerakyatan. Dalam mewujudkan Visi Kementerian Perindustrian tahun 2020, diperlukan upaya-upaya sistemik yang dijabarkan ke dalam peta strategi yang mengakomodasi perspektif pemangku kepentingan berupa pencapaian strategis (Strategic Outcomes) yaitu :
  1. Meningkatnya nilai tambah industri;
  2. Meningkatnya penguasaan pasar dalam dan luar negeri;
  3. Meningkatnya kemampuan SDM Industri, R&D dan kewirausahaan;
  4. Meningkatnya penguasaan teknologi industri yang hemat energi dan ramah lingkungan;
  5. Lengkap dan menguatnya struktur industri;
  6. Tersebarnya pembangunan industri;
  7. Meningkatnya peran IKM terhadap PDB.
Visi tersebut di atas kemudian dijabarkan dalam visi lima tahun sampai dengan 2014 yakni Pemantapan daya saing basis industri manufaktur yang berkelanjutan serta terbangunnya pilar industri andalan masa depan.
MISI
Dalam rangka mewujudkan visi 2025 di atas, Kementerian Perindustrian sebagai institusi pembina Industri Nasional mengemban misi sebagai berikut:
  1. Menjadi wahana pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat;
  2. Menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi nasional;
  3. Menjadi pengganda kegiatan usaha produktif di sektor riil bagi masyarakat;
  4. Menjadi wahana (medium) untuk memajukan kemampuan teknologi nasional;
  5. Menjadi wahana penggerak bagi upaya modernisasi kehidupan dan wawasan budaya masyarakat;
  6. Menjadi salah satu pilar penopang penting bagi pertahanan negara dan penciptaan rasa aman masyarakat;
  7. Menjadi andalan pembangunan industri yang berkelanjutan melalui pengembangan dan pengelolaan sumber bahan baku terbarukan, pengelolaan lingkungan yang baik, serta memiliki rasa tanggung jawab sosial yang tinggi.
Sesuai dengan Visi tahun 2014 di atas, misi tersebut dijabarkan dalam misi lima tahun sampai dengan 2014 sebagai berikut:
  1. Mendorong peningkatan nilai tambah industri;
  2. Mendorong peningkatan penguasaan pasar domestik dan internasional;
  3. Mendorong peningkatan industri jasa pendukung;
  4. Memfasilitasi penguasaan teknologi industri;
  5. Memfasilitasi penguatan struktur industri;
  6. Mendorong penyebaran pembangunan industri ke luar pulau Jawa;
  7. Mendorong peningkatan peran IKM terhadap PDB.
KONDISI YANG DIHARAPKAN PADA TAHUN 2010-2014
Kondisi yang harus dicapai pada tahun 2014 sebagai berikut:
  1. Terselesaikannya permasalahan yang menghambat, dan rampungnya program revitalisasi, konsolidasi, dan restrukturisasi industri yang terkena dampak krisis;
  2. Tumbuhnya industri yang mampu menciptakan lapangan kerja yang besar;
  3. Terolahnya potensi sumber daya alam daerah menjadi produk-produk olahan;
  4. Semakin meningkatnya daya saing industri berorientasi ekspor;
  5. Tumbuhnya industri-industri potensial yang akan menjadi kekuatan penggerak pertumbuhan industri di masa depan;
  6. Tumbuh berkembangnya IKM, khususnya industri menengah sekitar dua kali lebih cepat daripada industri kecil.
Keluaran jangka menengah yang diharapkan adalah :
  1. Besarnya kemampuan sektor industri untuk menyediakan lapangan kerja baru,
  2. Pulihnya industri yang terpuruk akibat krisis,
  3. Meningkatnya kemampuan daerah menghasilkan produk olahan,
  4. Menguatnya struktur industri, seiring dengan tumbuhnya industri penunjang, komponen dan bahan baku industri,
  5. Meningkatnya ekspor secara signifikan,
  6. Terbangunnya pilar-pilar industri masa depan,
  7. Semakin kuatnya keterkaitan antar skala-industri, dan seimbangnya sumbangan nilai tambah antara industri besar dan IKM.
STRUKTUR KEMENPERIN

Rencana Strategis Kementerian Perindustrian

Renstra Kementerian Perindustrian 2010-2014 dimaksudkan untuk merencanakan kontribusi yang signifikan bagi keberhasilan pencapaian sasaran pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 (Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010), Kebijakan Industri Nasional (Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007), serta disusun antara lain berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Renstra Kementerian Perindustrian periode 2005-2009, analisa terhadap dinamika perubahan lingkungan strategis baik tataran daerah, nasional, maupun di tataran global, serta perubahan paradigma peningkatan daya saing dan kecenderungan pengembangan industri ke depan.


Pengertian dan langkah-langkah membuat Frame serta cara penggunaan Hyperlink pada aplikasi Adobe Dreamweaver

Frame merupakan sebuah teknologi yang dipakai untuk menggabungkan beberapa halaman web menjadi satu halaman yang utuh. Dapat juga dikatakan bahwa frame merupakan sarana untuk membagi halaman web menjadi beberapa bagian. Dalam penggunaan frame pada pembuatan halaman-halaman web, dikenal istilah frame dan frameset. Frameset adalah suatu frame induk yang dapat menampung beberapa frame di dalamnya dan dapat memiliki frameset sendiri. Sedangkan frame sendiri adalah dokumen yang terdapat di dalam frameset dengan border yang mengelilinginya.


Langkah-langkah menyisipkan frame :
  1. Pastikan bahwa tidak ada dokumen yang sedang aktif.
  2. Pilih menu File à New, pada kotak dialog New Document aktifkan tabulasi General, lalu pilih kategori Framesets hingga muncul tampilan seperti pada gambar 39.
  3. Setelah memilih salah satu frame, klik Create sehingga frame yang dipilih tampil pada document window.


Menyisipkan Link
Link adalah suatu obyek yang dapat berupa teks atau gambar yang dipakai dalam dokumen HTML untuk melompat dari satu dokumen ke dokumen atau tempat lain pada dokumen yang sama. Untuk menyisipkan link pada teks/gambar yang telah ada dalam document window yang harus dilakukan adalah meletakkan kursor pada teks/gambar tersebut, kemudian isi fiel Link pada Property Inspector dengan nama dokumen atau alamat URL yang akan dituju.

Selain langkah tersebut di atas, link juga dapat dibuat dengan klik kanan pada obyek yang akan disisipi link dan pilih menu Make Link.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More